Kamis, 19 April 2012

BERSIHKAN HATI


Roma 6:1-6
1 Jika demikian, apakah yang hendak
kita katakan? Bolehkah kita bertekun
dalam dosa, supaya semakin bertambah
kasih karunia itu?
2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah
mati bagi dosa, bagaimanakah kita
masih dapat hidup di dalamnya?
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita
semua yang telah dibaptis dalam Kristus,
telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4 Dengan demikian kita telah
dikuburkan bersama-sama dengan Dia
oleh baptisan dalam kematian, supaya,
sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
5 Sebab jika kita telah menjadi
satu dengan apa yang sama dengan
kematian-Nya, kita juga akan menjadi
satu dengan apa yang sama dengan
kebangkitan-Nya.
6 Karena kita tahu, bahwa manusia
lama kita telah turut disalibkan, supaya
tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar
jangan kita menghambakan diri lagi
kepada dosa.
        
  Di dalam dunia ini tak satupun orang menghendaki hidupnya jatuh ke dalam dosa. Semuanya menginginkan kehiduan yang lebih baik sama seperti Allah yang menciptakan dunia ini pada mulanya sempurna dan baik adanya. Lha lantas apa yang salah dengan dunia zaman sekarang? Sepertinya yang baik sudah jarang terdengar di telinga. Masih teringat olehku berita beberapa hari yang lalu tentang genk motor yang merusak keamanan negeri, masalah pendidikan yang carut-marut, Bahan bakar minyak yang naik sehingga beribu-ribu orang ber-demo dengan anarki, pakar politik dan pejabat pemerintah yang se_enak hati melakukan korupsi. Bahkan tenaga pengajar yang hatinya begitu tulus mengajar di daerah terpencil pun sepertinya menjadi masalah saat kesejahteraan mereka serasa terabaikan. Wah itu hanya sekelumit saja. Seakan-akan tidak ada lagi kebaikan yang muncul di permukaan negeri ini ya. Muncul lagi pemikiran di awal penciptaan “sempurna adanya”.
 Hawa nafsu dan keinginan di luar kemampuan serta self-control dari diri manusia itulah yang membawa dia jatuh ke dalam dosa.  Sehingga melupakan sekeliling dan kesempurnaan yang DIA titipkan untuk kita. Dititipkan??? Ya benar, karena suatu saat yang pasti DIA akan meminta pertanggungjawaban dari kita atas apa yang kita lakukan dan perbuat. Bisakah kita melakukannya sendiri? Mustahil. Manusia tidak mungkin mengerjakan kebaikan dan kebenaran jika ia berjalan sendiri. Roh memang penurut tetapi daging lemah. Pencuri di dalam hatinya tidak ingin mencuri lagi akan tetapi ketika ada tuntutan di luar kemampuannya, maka ia akan jatuh dan jatuh lagi. Maka mohon pertolonganNYA untuk memimpin dan menguasai seluruh kehidupan kita. Dalam hati, dan berwujud di dalam perbuatan.
Doa: ya Tuhan, pimpin aku di jalanMU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar