KULEPAS, DEMI MASA DEPAN
“ Tau kah rumah yang kau tuju itu
aaaaaaku”. Kutipan lagu Sheila on 7 itu tentunya sangat lekat di hati.
Bagaimana tidak. Rumah adalah tempat untuk berbagai macam kondisi. Sehabis
bepergian kemana-mana tentunya kita akan pulang ke rumah. Tidak peduli apakah
kita sedang marah atau bahagia, tempat yang menjadi saksi semua duka dan suka
adalah rumah. Teman hidup adalah “rumah” masa depan kita. Tidak peduli seberapa
kali kita mengalami kekecewaan dan sakit hati, cinta sejati akan menjadi tempat
terakhir yang paling mengerti.
Setiap perjalanan cinta setiap
orang pasti berbeda-beda. Tidak akan ada yang sama. Menemukan orang yang
menyayangi kita memang mudah. Tapi menemukan orang yang benar-benar mencintai
kita adalah hal tersulit. Hanya setia dan percaya dengan hati pasti kita akan
menemukan yang terbaik. Dewasa ini, melalui beberapa social networking sangat
mudah menemukan orang yang enak diajak chatt, berteman dan ada yang akhirnya
menjalin hubungan. Sudah tidak jarang. Kata-kata cinta di berbagai status
mereka menunjukkan seolah-olah cinta itu hal yang mudah untuk dijalani. ada
yang easy come easy going, selingkuh dan diselingkuh-in, dikecewakan dan
berbunga-bunga.
Sebagai seorang pria, tentunya
memiliki beban dan tanggung jawab yang besar untuk masa depan dan orang yang
disayanginya. Begitulah yang (sedang) dikerjakan oleh Michael. Ia adalah sosok
seorang pria yang baik, pintar dan bertanggungjawab. Semenjak di wisuda dari salah satu universitas
di Medan, ia pun langsung di terima di salah satu perusahaan Perkebunan Wilmar
International Plantation, Kalimantan Barat. Nilainya cumlaude dan prestasinya
di kampus, khususnya di Jurusan Pertanian menuai hasil yang bagus. Ia juga
merupakan ketua di salah satu organisasi kampus. Putri, kekasihnya yang sangat
disayanginya juga turut senang ketika mendengar bahwa Michael akan memulai
karirnya. 4 Tahun mereka sudah menjalin hubungan. Banyak moment yang mereka
lalui bersama. Tak jarang mereka terlihat jalan berdua. Mereka berasal dari
kampus yang sama. Hanya fakultas yang berbeda, Michael jurusan Pertanian dan
Putri jurusan akuntansi. Memang sangat mengesankan di pandangan mata. Latar
belakang keluarga yang berbeda tidak membuat mereka terhalang memadu kasih. Michael
orang yang setia, tidak pernah dia membiarkan Putri, wanita yang disayanginya
itu bersedih. Ia akan selalu ada saat Putri membutuhkannya.
Berderai airmata, Putri akhirnya
melepaskan Michael pergi mengadu nasib di rantau orang. Pulau yang belum pernah
sama sekali ia injak. Terakhir kali ia hanya tau pulau itu dari peta Indonesia
di atlas. Berat rasanya melepaskan kekasihnya itu. Seakan-akan kuat dengan
keadaan dipeluknya Putri, kekasih yang teramat disayanginya. Berjuta Tanya di
dalam hati namun ditepiskan dengan seraut senyum. Akhhh rasa-rasanya bumi
runtuh di Bandar Polonia, momen paling mengharukan. Diusapnya airmata Putri dan
berbisikkan kata “ sabar ya sayang, ini tidak lama, aku akan kembali untukmu,
demi masa depan kita, percayalah”. Akhirnya Putri melepas pelukan itu sembari
melambaikan tangan.