Selasa, 11 Juni 2013

CERPEN



                                   KULEPAS, DEMI MASA DEPAN

“ Tau kah rumah yang kau tuju itu aaaaaaku”. Kutipan lagu Sheila on 7 itu tentunya sangat lekat di hati. Bagaimana tidak. Rumah adalah tempat untuk berbagai macam kondisi. Sehabis bepergian kemana-mana tentunya kita akan pulang ke rumah. Tidak peduli apakah kita sedang marah atau bahagia, tempat yang menjadi saksi semua duka dan suka adalah rumah. Teman hidup adalah “rumah” masa depan kita. Tidak peduli seberapa kali kita mengalami kekecewaan dan sakit hati, cinta sejati akan menjadi tempat terakhir yang paling mengerti.
Setiap perjalanan cinta setiap orang pasti berbeda-beda. Tidak akan ada yang sama. Menemukan orang yang menyayangi kita memang mudah. Tapi menemukan orang yang benar-benar mencintai kita adalah hal tersulit. Hanya setia dan percaya dengan hati pasti kita akan menemukan yang terbaik. Dewasa ini, melalui beberapa social networking sangat mudah menemukan orang yang enak diajak chatt, berteman dan ada yang akhirnya menjalin hubungan. Sudah tidak jarang. Kata-kata cinta di berbagai status mereka menunjukkan seolah-olah cinta itu hal yang mudah untuk dijalani. ada yang easy come easy going, selingkuh dan diselingkuh-in, dikecewakan dan berbunga-bunga.
Sebagai seorang pria, tentunya memiliki beban dan tanggung jawab yang besar untuk masa depan dan orang yang disayanginya. Begitulah yang (sedang) dikerjakan oleh Michael. Ia adalah sosok seorang pria yang baik, pintar dan bertanggungjawab.  Semenjak di wisuda dari salah satu universitas di Medan, ia pun langsung di terima di salah satu perusahaan Perkebunan Wilmar International Plantation, Kalimantan Barat. Nilainya cumlaude dan prestasinya di kampus, khususnya di Jurusan Pertanian menuai hasil yang bagus. Ia juga merupakan ketua di salah satu organisasi kampus. Putri, kekasihnya yang sangat disayanginya juga turut senang ketika mendengar bahwa Michael akan memulai karirnya. 4 Tahun mereka sudah menjalin hubungan. Banyak moment yang mereka lalui bersama. Tak jarang mereka terlihat jalan berdua. Mereka berasal dari kampus yang sama. Hanya fakultas yang berbeda, Michael jurusan Pertanian dan Putri jurusan akuntansi. Memang sangat mengesankan di pandangan mata. Latar belakang keluarga yang berbeda tidak membuat mereka terhalang memadu kasih. Michael orang yang setia, tidak pernah dia membiarkan Putri, wanita yang disayanginya itu bersedih. Ia akan selalu ada saat Putri membutuhkannya.
Berderai airmata, Putri akhirnya melepaskan Michael pergi mengadu nasib di rantau orang. Pulau yang belum pernah sama sekali ia injak. Terakhir kali ia hanya tau pulau itu dari peta Indonesia di atlas. Berat rasanya melepaskan kekasihnya itu. Seakan-akan kuat dengan keadaan dipeluknya Putri, kekasih yang teramat disayanginya. Berjuta Tanya di dalam hati namun ditepiskan dengan seraut senyum. Akhhh rasa-rasanya bumi runtuh di Bandar Polonia, momen paling mengharukan. Diusapnya airmata Putri dan berbisikkan kata “ sabar ya sayang, ini tidak lama, aku akan kembali untukmu, demi masa depan kita, percayalah”. Akhirnya Putri melepas pelukan itu sembari melambaikan tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar