Rabu, 11 April 2012

Renungan HikMaT & KeBijaKsAnaAn


2 Tawarikh
1 1 Salomo, anak Daud, menjadi kuat
dalam kedudukannya sebagai raja;
TUHAN, Allahnya, menyertai dia dan
menjadikan kekuasaannya luar biasa
besarnya.
2 Salomo memberi perintah kepada
seluruh Israel, kepada kepala-kepala
pasukan seribu dan pasukan seratus,
kepada para hakim dan kepada semua
pemimpin di seluruh Israel, yakni para
kepala puak.
3 Lalu pergilah Salomo bersama-sama
dengan segenap jemaah itu ke bukit
pengorbanan yang di Gibeon, sebab di
situlah Kemah Pertemuan Allah yang
dibuat Musa, hamba TUHAN itu, di
padang gurun.
4 --Tetapi Daud telah mengangkut tabut
Allah dari Kiryat-Yearim ke tempat yang
disiapkannya bagi tabut itu, --sebab ia
telah memasang kemah untuk tabut itu
di Yerusalem.
5 Namun mezbah tembaga yang dibuat
Bezaleel bin Uri bin Hur masih ada
di sana di depan Kemah Suci TUHAN.
Maka ke sanalah Salomo dan jemaah itu
meminta petunjuk TUHAN.
6 Salomo mempersembahkan korban
di sana di hadapan TUHAN di atas
mezbah tembaga yang di depan Kemah
Pertemuan itu; ia mempersembahkan
seribu korban bakaran di atasnya.
7 Pada malam itu juga Allah
menampakkan diri kepada Salomo
dan berfirman kepadanya: "Mintalah apa
yang hendak Kuberikan kepadamu."
8 Berkatalah Salomo kepada Allah:
"Engkaulah yang telah menunjukkan
kasih setia-Mu yang besar kepada Daud,
ayahku, dan telah mengangkat aku
menjadi raja menggantikan dia.
9 Maka sekarang, ya TUHAN Allah,
tunjukkanlah keteguhan janji-Mu kepada
Daud, ayahku, sebab Engkaulah yang
telah mengangkat aku menjadi raja atas
suatu bangsa yang banyaknya seperti
debu tanah.
10 Berilah sekarang kepadaku hikmat
dan pengertian, supaya aku dapat keluar
dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini,
sebab siapakah yang dapat menghakimi
umat-Mu yang besar ini?
"
Salomo anak Daud, Raja yang Israel yang menggantikan Ayahnya sebagai raja memerintah bangsa itu. “Lalu pergilah Salomo bersama-sama dengan segenap jemaah itu ke bukit pengorbanan yang di Gibeon, sebab di situlah Kemah Pertemuan Allah yang dibuat Musa, hamba TUHAN itu, dipadang gurun”. Hal ini menunjukkan sikap kepemimpinan yang dimiliki raja Salomo yang tetap mementingkan hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan. Salomo berdoa di Sana dan Tuhan berkenan memberkati Dia. Di dalam Doanya Salomo tidaklah meminta kekayaan dan kehormatan, akan tetapi hikmat dan kebijaksanaan memimpin bangsa itu yang dia minta. Dan memang hal itu terjadi, bahwa Salomo diberkati dan namanya mahsyur di depan bangsa-bangsa.
       Seorang anak hendaknya meminta petunjuk kepada Ayahnya supaya ia dapat hidup. Karena jikalau anak hanya meminta harta yang dimiliki ayahnya maka sewaktu-waktu harta itu bisa habis. Akan tetapi jikalau seorang anak berkata “ayah, ajariku untuk mengerti hidup dan tuntun aku dalam jalanku’’. Pastilah dia akan berhasil dalam hidupnya. Karena seorang ayah sudah barang tentu memberikan warisan kepada anaknya. Jadi jangan terfokus pada harta yang bernilai sesaat. Akan tetapi mintalah kepada ayah supaya dia terus menuntun di dalam menjalani hari-hari.
       Ayat di atas mengingatkan kita untuk terus mencari pimpinan Tuhan setiap waktu” no limit”
Dalam menjalani kehidupan sebagai anak dalam keluarga, siswa, mahasiswa, pekerja, guru dan apapun profesi yang kita pegang saat ini. Memiliki hikmat sama dengan memiliki harta yang tidak ada habisnya. Yang tidak akan termakan oleh ngengat. Mari beri waktu untuk Tuhan dalam Doa, saat teduh dan mohon hikmat di dalam setiap pekerjaan dan keputusan di dalam hidup kita. Maka Dia yang kaya akan kemurahan akan memberikan jauh melebihi apa yang kita pikirkan dan kita minta.

Proktat : Setia Berdoa, saat teduh, bagi study atau pekerjaan  
Doa      : Bapa… kiranya hikmatMU memenuhi mulut, hati dan pikiranku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar