Nadya (ya… katakanlah Aku Nadya)
Cinta memang
sulit untuk dipahami, ya sangat sulit untuk kupahami
Ketika kita mau menggunakan
logika rasany
Nadya (ya… katakanlah Aku Nadya)
Cinta memang
sulit untuk dipahami, ya sangat sulit untuk kupahami
Ketika kita mau menggunakan
logika rasanya sulit untuk dijalankan. Dan ketika kita bawakan ke dalam
perasaan itupun serasa akan hambar jika tanpa perbuatan. Yah…. Cinta memang
keajaiban
4 Tahun sudah
aku menjalin hubungan denganmu. Ya kamu wanita yang sangat kupuja selama ini.
Akhirnya kandas di tengah jalan. Cinta yang terangkai dengan kata dan perbuatan
kini harus kutelan pahit-pahit . hilang dalam sekejap diterbangkan angin yang
tak tau datangnya dari arah mana. Bertahun-tahun kita bangun hubungan kita
dengan usaha dan penyatuan karakter yang sulit untuk dijalani. Kamu selalu
bilang “cinta itu butuh pengorbanan”. Betul dan memang begitulah seharusnya.
Mengorbankan keegoan pribadi untuk mempertahankan benih-benih cinta yang kita
ukir bersama. Semua orang mengatakan itu di awal.
Berlalunya
waktu, maka akupun melanjutkan jejak-jejak kaki masa depan yang akan kita raih
bersama. Ini pun kulakukan agar kelak kita bisa bersama membangun kehidupan
yang akan kita hiasin dengan canda tawa tangis dan semua kita arungi bersama.
Ya… aku harus mengatakan sejujurnya bahwa “Relakan kepergianku sejenak, aku
pasti kembali” katamu dengan lembut bersama sapaan bintang malam yang
seakan-akan menambah indahnya lukisan kata-kata itu terangkai di masa mendatang.
Dengan sejuta
harapan, tangisan dan doa merelakan jejak-jejak kaki itu menambah jumlahnya
satu persatu di tiap tikungan jalanmu. Aku bahagia. Kembalilah dan bawaku
bersamamu.
****
“tetep semangat
ya…. Berikan yang terbaik dalam hari-harimu dan pekerjaanmu… miss u”
Kata-kata
penyemangat yang entah sudah berapa kali kukirim ke inboxmu. Seminggu ya masih
kudapatkan balasan sms dan teleponmu.
****
“tetep semangat
ya…. Berikan yang terbaik dalam hari-harimu dan pekerjaanmu… love u… balas
dunk”
****
Begitu berulang
kali… sepertinya sibuk?? GALAU?? Tidak punya pulsa kayaknya udah nggak zaman
deh…. HADUHHH…. Aku pun ikut Galau
****
Bulan berganti
bulan. Sepertinya respect itu tetap sama. Apa yang harus kuperbuat?? Mampukah
aku bertahan bersama sebait doa dan komitmen yang serasa telah dikurung dalam
terali besi yang teramat susah untuk dibuka??? Akh tak kuasa membendung airmata
ini. Tersenyum dalam perihnya kesendirian. Rangkaian doa serasa tertimbun oleh
awan kehidupan yang mendung dan mengepul. Aku harus bertahan. Bukankah dia
sudah berjanji akan membahagiakanku?? Kata-kata itu terngiang kembali dalam
ingatan dan khayal.
Dan akhirnya
dalam kakiku yang tertatih tanpa uluran tanganmu kucoba melangkah memijak bumi
yang penuh onak duri. Sendiri. Lebih tepat dikatakan hidup dalam kesendirian.
Manalah mungkin ku kuat dan bertahan jika hatimu terus menjauh dari hidupku.
Tidaklah mungkin kata-kata manis terangkai sempurna bernilai 100 jika tutur
sapa dan hadirmu tidak mewarnai hari.
Cinta, ya entah
itu cinta namanya. Aku berjalan dan terus menapaki dalam bayang-bayang masa
depan cerahku. Ku lirik arloji tanganku yang terus berputar tanpa henti. Dan
ternyata hari ini dia tidak beroperasi. Kucoba mengganti mesinnya dengan elemen
baru yang benar-benar mampu menggerakkan jarum jamnya. Dan kuyakin mesin ini
mampu menemani sepanjang detik-detik putarannya berlalu, siang malam dan jika
memang sudah usang sesekali ku harus ganti baterainya agar kembali berotasi
melalui lorong waktu.
Kubuka jendela
kamarku, hari sudah cerah dan aku harus bangkit dan lanjutkan perjalanan
kehidupanku yang belum sempurna. Tidak lupa ku kenakan arlojiku yang akan
selalu setia mengingatkanku akan batas-batas waktuku dalam setiap kerja dan
usaha. Kapan aku harus makan, kapan aku harus istirahat, kapan harus
refreshing.
Cinta ternyata
bukanlah rangkaian kata-kata sempurna berhiaskan bunga-bunga dan coklat menjadi
satu bungkusan parcel yang indah. Cinta itu adalah kenyataan hidup dan untaian
perbuatan nyata. Cinta adalah kehangatan kasih dan tutur kata yang sekalipun
tidak lembut namun dapat menghasilkan momentum besar di lubuk hati yang
terdalam. Cinta juga tidak akan dibatasi oleh ruang dan waktu namun dia akan
selalu hadir dan berotasi bersama kita dalam lorong waktu. Cinta itu ibarat
kumpulan batu-batu kecil yang terkumpul
dari berbagai penjuru, bersatu dan saling menopang dengan fondasi yang sangat
kuat berdirilah istana megah. Megah bukan karena tinggi yang menjulang. Megah
karena ada hati yang saling menjaga, saling menguatkan, saling menolong.
*Nadya….
Percayalah pada kata hatimu. Percaya juga akan Cintamu. Cinta yang kau tebarkan
pada sesamamu akan membawamu pada cinta sejatimu”
Setitik asa tak kugubris kendati
perlahan menghampiriku
Dalam sotoh yang sudah
a sulit untuk dijalankan. Dan ketika kita bawakan ke dalam
perasaan itupun serasa akan hambar jika tanpa perbuatan. Yah…. Cinta memang
keajaiban
4 Tahun sudah
aku menjalin hubungan denganmu. Ya kamu wanita yang sangat kupuja selama ini.
Akhirnya kandas di tengah jalan. Cinta yang terangkai dengan kata dan perbuatan
kini harus kutelan pahit-pahit . hilang dalam sekejap diterbangkan angin yang
tak tau datangnya dari arah mana. Bertahun-tahun kita bangun hubungan kita
dengan usaha dan penyatuan karakter yang sulit untuk dijalani. Kamu selalu
bilang “cinta itu butuh pengorbanan”. Betul dan memang begitulah seharusnya.
Mengorbankan keegoan pribadi untuk mempertahankan benih-benih cinta yang kita
ukir bersama. Semua orang mengatakan itu di awal.
Berlalunya
waktu, maka akupun melanjutkan jejak-jejak kaki masa depan yang akan kita raih
bersama. Ini pun kulakukan agar kelak kita bisa bersama membangun kehidupan
yang akan kita hiasin dengan canda tawa tangis dan semua kita arungi bersama.
Ya… aku harus mengatakan sejujurnya bahwa “Relakan kepergianku sejenak, aku
pasti kembali” katamu dengan lembut bersama sapaan bintang malam yang
seakan-akan menambah indahnya lukisan kata-kata itu terangkai di masa mendatang.
Dengan sejuta
harapan, tangisan dan doa merelakan jejak-jejak kaki itu menambah jumlahnya
satu persatu di tiap tikungan jalanmu. Aku bahagia. Kembalilah dan bawaku
bersamamu.
****
“tetep semangat
ya…. Berikan yang terbaik dalam hari-harimu dan pekerjaanmu… miss u”
Kata-kata
penyemangat yang entah sudah berapa kali kukirim ke inboxmu. Seminggu ya masih
kudapatkan balasan sms dan teleponmu.
****
“tetep semangat
ya…. Berikan yang terbaik dalam hari-harimu dan pekerjaanmu… love u… balas
dunk”
****
Begitu berulang
kali… sepertinya sibuk?? GALAU?? Tidak punya pulsa kayaknya udah nggak zaman
deh…. HADUHHH…. Aku pun ikut Galau
****
Bulan berganti
bulan. Sepertinya respect itu tetap sama. Apa yang harus kuperbuat?? Mampukah
aku bertahan bersama sebait doa dan komitmen yang serasa telah dikurung dalam
terali besi yang teramat susah untuk dibuka??? Akh tak kuasa membendung airmata
ini. Tersenyum dalam perihnya kesendirian. Rangkaian doa serasa tertimbun oleh
awan kehidupan yang mendung dan mengepul. Aku harus bertahan. Bukankah dia
sudah berjanji akan membahagiakanku?? Kata-kata itu terngiang kembali dalam
ingatan dan khayal.
Dan akhirnya
dalam kakiku yang tertatih tanpa uluran tanganmu kucoba melangkah memijak bumi
yang penuh onak duri. Sendiri. Lebih tepat dikatakan hidup dalam kesendirian.
Manalah mungkin ku kuat dan bertahan jika hatimu terus menjauh dari hidupku.
Tidaklah mungkin kata-kata manis terangkai sempurna bernilai 100 jika tutur
sapa dan hadirmu tidak mewarnai hari.
Cinta, ya entah
itu cinta namanya. Aku berjalan dan terus menapaki dalam bayang-bayang masa
depan cerahku. Ku lirik arloji tanganku yang terus berputar tanpa henti. Dan
ternyata hari ini dia tidak beroperasi. Kucoba mengganti mesinnya dengan elemen
baru yang benar-benar mampu menggerakkan jarum jamnya. Dan kuyakin mesin ini
mampu menemani sepanjang detik-detik putarannya berlalu, siang malam dan jika
memang sudah usang sesekali ku harus ganti baterainya agar kembali berotasi
melalui lorong waktu.
Kubuka jendela
kamarku, hari sudah cerah dan aku harus bangkit dan lanjutkan perjalanan
kehidupanku yang belum sempurna. Tidak lupa ku kenakan arlojiku yang akan
selalu setia mengingatkanku akan batas-batas waktuku dalam setiap kerja dan
usaha. Kapan aku harus makan, kapan aku harus istirahat, kapan harus
refreshing.
Cinta ternyata
bukanlah rangkaian kata-kata sempurna berhiaskan bunga-bunga dan coklat menjadi
satu bungkusan parcel yang indah. Cinta itu adalah kenyataan hidup dan untaian
perbuatan nyata. Cinta adalah kehangatan kasih dan tutur kata yang sekalipun
tidak lembut namun dapat menghasilkan momentum besar di lubuk hati yang
terdalam. Cinta juga tidak akan dibatasi oleh ruang dan waktu namun dia akan
selalu hadir dan berotasi bersama kita dalam lorong waktu. Cinta itu ibarat
kumpulan batu-batu kecil yang terkumpul
dari berbagai penjuru, bersatu dan saling menopang dengan fondasi yang sangat
kuat berdirilah istana megah. Megah bukan karena tinggi yang menjulang. Megah
karena ada hati yang saling menjaga, saling menguatkan, saling menolong.
*Nadya….
Percayalah pada kata hatimu. Percaya juga akan Cintamu. Cinta yang kau tebarkan
pada sesamamu akan membawamu pada cinta sejatimu”
Setitik asa tak kugubris kendati
perlahan menghampiriku
Dalam sotoh yang sudah